Harga minyak berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni menjelang rapat OPEC+ akhir pekan yang diperkirakan mengembalikan lebih banyak pasokan yang sempat diidle, mempertebal kekhawatiran kelebihan suplai. Brent bergerak di sekitar $64/barel (turun 8% sepekan), sementara WTI berada di bawah $61.
Aliansi produsen akan bertemu daring pada Minggu untuk memutuskan output November, dan bisa membahas percepatan kenaikan pasokan demi merebut kembali pangsa pasar. Tanda awal glut global muncul di Timur Tengah, sementara IEA memperkirakan kelebihan pasokan bakal membengkak ke rekor tahun depan seiring kembalinya produksi OPEC+. Sejumlah bank Wall Street bahkan memproyeksikan Brent turun ke kisaran $50-an.
Menurut survei Bloomberg, OPEC menaikkan produksi 400 ribu bph pada September, melanjutkan pelepasan pemangkasan 2023; Arab Saudi menambah pasokan sesuai kuota. JPMorgan menilai September menjadi titik balik menuju surplus yang besar. Pukul 08:26 waktu Singapura, Brent Desember naik 0,2% ke $64,24 usai turun 1,9% Kamis, dan WTI November menguat 0,2% ke $60,62.
Sumber : newsmaker.id