Pasangan mata uang USD/JPY naik tajam ke level 149.65 di sesi Asia awal Senin, setelah Sanae Takaichi memenangkan pemilihan sebagai pemimpin partai penguasa Jepang. Kemenangan Takaichi yang akan menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang ini mendorong ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) kemungkinan akan menunda kenaikan suku bunga bulan ini. Hal ini memasukkan Yen dan memberikan dorongan pada dolar AS.
Takaichi dikenal tidak mendukung kebijakan pengetatan suku bunga, sehingga peluang BoJ untuk menaikkan suku bunga menjadi lebih kecil. Analis dari Meiji Yasuda Research Institute, Kazutaka Maeda, menilai hal ini bisa membuat BoJ sulit melanjutkan langkah menaikkan suku bunga, sehingga menekan nilai Yen di pasar.
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap kemungkinan penutupan pemerintah AS (pemerintah shutdown) juga membatasi penguatan dolar terhadap Yen. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) September yang seharusnya rilis Jumat lalu tertunda akibat shutdown ini, menambah penghasilan bagi investor.
Pasar saat ini sudah mengantisipasi kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve sampai akhir tahun, dengan harga berjangka mencerminkan sekitar 47 basis poin pemotongan suku bunga. Ketidakpastian di AS ini menjadi faktor yang terus mempengaruhi pergerakan USD/JPY dalam jangka pendek.
Sumber : newsmaker.id
